Indonesia's Movie

Jaman sekarang, banyak banget kita denger komentar-komentar miring kalo film-film Indonesia udah gak berbobot lagi. Yang katanya kurang mendidik lah, terlalu fulgar lah, film horror isinya paha dada semua lah, seks bebas, dan masih banyak komentar pait lainnya. Yap! Komentar miring itu bener banget, dan bukan cuma komentar belaka aja dan alhasil para pecinta film jadi lebih tertarik untuk nonton film-film box office barat yang jauh lebih berbobot, seru, dan bikin penasaran. Dan film Indonesia jadi kurang diminati. Apalagi film-film horrornya yang judulnya aneh-aneh.


Sebenernya kalo kita lihat lebih dalam lagi, gak semuanya film Indonesia gak berbobot loh! Banyak film-film Indonesia yang berbobot, mendidik, dan memotivasi kita untuk terus maju atas hasil karya para sutradara-sutradara handal dan hebat yang ingin memajukan industri perfilman Indonesia. Bisa kita lihat film-film dibawah ini yang pantas untuk kita acungi jempol

Laskar Pelangi (2008)

Sebuah film garapan sutradara handal, Riri Riza ini mendapat acungan jempol dari masyarakat. Film yang diambil dari sebuah novel kisah nyata dari seorang Andrea Hirat ini menceritakan tentang 10 anak Belitung yang mempunyai semangat untuk terus belajar walaupun mereka hanya mempunyai fasilitas yang sangat terbatas.

Sang Pemimpi (2009)

Sebuah film yang diadaptasi dari tetralogi novel Laskar Pelangi kedua, film yang disutradai oleh Riri Riza ini menceritakan 3 orang remaja yang mencari jati diri dan seksualitas pada usia 17 tahun

Ayat-Ayat Cinta (2008)

Film yang diadaptasi dari novel  Habiburrahman El Shirazy ini menceritakan tentang kisah cinta. Tapi bukan cuma sekedar kisah cinta yang biasa. Ini tentang bagaimana menghadapi turun-naiknya persoalan hidup dengan cara Islam.Seorang pemuda yang merupakan pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al-Azhar. Berjibaku dengan panas-debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Semua target dijalani pemuda tersebut dengan penuh antusias kecuali satu: menikah.

Ketika Cinta Bertasbih (2009)

Film yang juga diadaptasi dari novel Habiburrahman El Shirazy ini menceritakan tentang seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Al-Azhar University, Kairo. Cerita yang bisa menjadi inspirasi bagi kita, ketika melihat bagaimana kerja keras sang tokoh yang menuntut ilmu sekaligus berjuang menghidupi ibu dan adik-adiknya di kampung. Cerita yang juga bisa menuntun kita, ketika melihat usaha dan perjuangan Khairul Azzam dalam menemukan jodohnya dengan tetap selalu teguh berpedoman kepada ajaran agama.

Ada Apa Dengan Cinta (2002)

Kisah remaja SMU yang mengisahkan tentang percintaan dua orang remaja yang sama-sama mencintai sastra.

Serigala Terakhir (2009)

Sebuah film drama kriminal yang menceritakan tentang 6 orang remaja laki-laki yang memiliki persahabatan sangat kuat. Bagi pecinta film action, wajib nonton film ini!

The Raid (2012)

The Raid (sebelum diedarkan: Serbuan Maut) adalah film aksi seni bela diri dari Indonesia yang disutradarai oleh Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais. Pertama kali dipublikasi pada Festival Film Internasional Toronto (Toronto International Film Festival, TIFF) 2011 sebagai film pembuka untuk kategori Midnight Madness, para kritikus dan penonton memuji film tersebut sebagai salah satu film aksi terbaik setelah bertahun-tahun sehingga memperoleh penghargaan The Cadillac People's Choice Midnight Madness Award. Terpilihnya film ini untuk diputar pada beberapa festival film internasional berikutnya, seperti Festival Film Internasional Dublin Jameson (Irlandia), Festival Film Glasgow (Skotlandia), Festival Film Sundance (Utah, AS), South by Southwest Film (SXSW, di Austin, Texas, AS), dan Festival Film Busan (Korea Selatan), menjadikannya sebagai film komersial produksi Indonesia pertama yang paling berhasil di tingkat dunia.


Dan masih banyak film berbobot indonesia lainnya yang bisa kita tonton di bioskop-bioskop kesayangan kita. Jadi, gak semua film Indonesia itu gak berbobot kan? Mulai dari sekarang, yuk kita cintai Perfilman Indonesia! Karena kalo bukan kita, siapa lagi?