Pertemuan kita terekam jelas di otakku
Aku sering memainkan adegan itu dalam gerak lambat
Mengingat, mereka, dan merasakan setiap helai gerakanmu
Ingatkah kamu, waktu itu aku hampir celaka?
Kamu ada disana, aku ada disana
Terluka
Kini, aku hanya ingin menghentikan waktu
dan memfigurakan senyummu yang selalu membuatku tenang
Walau dalam badai, meski dalam tangis, dan senja merah yang manis
Mungkin kita adalah dua sisi koin yang ditakdirkan berpasangan
Mungkin disaat seperti ini, kita baru paham seperti apa bentuk rindu yang menelusup pelan
Kala diam, kala hening, kala malam
Jika rasa ini memang nyata, maka ajari aku
Tetap melaju tapi tak terjebak waktu
Tetap berpusar tanpa harus terlempar
Tetap mengalir tanpa harus berpikir
Kamu
Ketika rumus fisika majal,
matematika menemui ajal,
kimia tak lagi berguna,
dan biologi hanya kata tanpa arti
Kamu
Ketika cinta menjelma menjadi satu definisi, Pasti
No comments:
Post a Comment