Lembaran Baru

Sepertinya baru kemarin saya masuk dalam dunia putih abu-abu. Dunia yang menjadi peralihan dari dunia remaja ke dunia dewasa. Dunia dimana saya mencari-cari siapa saya sebenarnya. Diawali dari masa orientasi siswa, perkenalan dengan teman-teman baru, tertarik dengan kakak kelas, sampai akhirnya menemukan teman-teman terbaik. Saya tidak menyangka waktu begitu cepat berjalan. Masa jaya putih abu-abu tidak akan pernah bisa saya lupakan. Bagaimana situasi dan kondisi didalam kelas, bagaimana saat kami menyontek saat ulangan, datang pagi-pagi buta hanya untuk mengerjakan tugas atau menggossip bersama teman di pinggir lapangan, tidur saat guru menjelaskan materi pelajaran dikelas, cabut ke kantin saat guru piket sedang lengah, bercanda dengan teman saat jam istirahat, tertarik dengan lawan jenis, saling berbagi cerita dengan sahabat, ngeyel saat dinasihati guru, malas-malasan saat akan melaksanakan upacara bendera, konflik dengan teman, cerita cinta disetiap sudut sekolah, dan masih banyak lagi tingkah-tingkah konyol kami yang menyisakan kenangan di balutan putih abu-abu. Dan sekarang, saya meninggalkan dunia itu. Menutup kenangan tersebut dan membuka lembaran baru. Lembaran dimana disinilah mimpi saya akan diwujudkan, dimana saya benar-benar masuk kedalam dunia yang sebenarnya. Dunia yang akan membawa saya kedalam pahit manis nya hidup. Dunia yang akan menunjukkan siapa saya sebenarnya. Layaknya seekor anak ayam yang baru menetas dari sebutir telur, saya masih harus banyak belajar untuk menghadapi masa depan.