Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara.
Engkaulah matahari Firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara.
Kau hadir dalam ketiadaan. Sederhana dalam ketidakmengertian.
Gerakmu tiada pasti. Namun aku terus disini.
Mencintaimu.
Entah mengapa...
source : "Supernova" Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh
No comments:
Post a Comment